Turun Dari kereta ada pekerjaan yang harus diselesaikan dengan segera. Makanya sebelum naiik motor ke rumah kuputuskan duduk di peron lalu telepon Kantor menyelesaikan pekerjaan. Saat menelpon ada ibu dengan dua anak melintas di depanku lalu duduk di samping kiriku. Anaknya makan permen lalu membuang bungkusnya tepat di depanku. Usai menelpon aku menyapa anak lelaki itu.

Aku: Kakak, lagi makan permen ya? Kakak tahu gak disana ada tempat sampah? Mau tante temenin untuk memasukkan bungkus permennya kakak ke tempat sampah?
Ibunya: Iya, nanti Dimarahi lho. Ambil bang.
Aku: Bukan Dimarahi, anak baik membuang sampah ke tempat sampah. Kakak anak baik kan?

Anak itu mengambil bungkus permen lalu memasukkannya ke tempat sampah.

Aku: Kakak hebat, terimakasih membuang sampah pada tempatnya. Sampai jumpa lagi anak hebat.

Aku memasukkan HP lalu melanjutkan perjalanan.

Kami menghindari kata “nanti dimarahi” untuk Anthony Kennurut Gusti. Sangat kami hindari. Karena saya dan Pelukis Malam tidak ingin Kennu menaati peraturan karena rasa takut. Rasa takut akan membuatnya sanggup melanggar pelanggaran kalau merasa tak ada yang menakuti atau bakal memarahinya.

Buat kami kata-kata “masih kecil” juga tak berlaku. Sebisa mungkin kami menjelaskan peraturan, apalagi peraturan di tempat umum. Misalnya dilarang makan dan minum di kereta listrik. Maka ketika naik kereta dan Kennu minta minum kami memilih berkompromi. “Sayang kita tidak boleh makan dan minum di dalam kereta. Apakah Adek mau menunggu turun Depok? Atau kita turun dulu sekarang nanti Naik kereta lagi?” Apapun pilihan Kennu kami siap menanggungnya. Buat kami sekecil mungkin kami ajari Kennu menaati peraturan.

Mengapa? Karena kelak anak-anak kita akan punya dunianya sendiri. Kita tak bisa terus menunggu dan membela jika anak tidak menaati peraturan umum. Kalau saya ‘usil’ memberi tahu anak orang lain bahkan yang tak saya kenal, sejatinya saya sedang menanam benih kebaikan untuk Kennu. Saya berharap jika Kennu di perjalanan melakukan kesalahan ada yang bersedia menegurnya. Tegurlah dengan ramah, beri motivasi, bukan sekedar menakuti…..

Depok, 02032016